Awal abad 19 ahli matematika yang berkompeten berhasil diyakinkan bahwa masalahnya tentang postulat telah diselesaikan dan hanya sedikit memiliki kekurangan dalam pembuktiannya. Kegagalan setiap percobaan dalam membuktikan postulat kesejajaran tersebut membawa pada perngakuan bahwa postulat kesejajaran tidaklah pasti. Dan bahwa teori geometri lainnya (non Euclid )bias saja digunakan. Selanjutnya dalam bab ini akan dijelaskan 3 upaya penting dalam membuktikan postulat kesejajaran Euclid.
1. Struktur Geometri Bidang Euclid
Postulat sejajar Euclid dapat dinyatakan sebagai berikut :
“ Jika dua garis dipotong oleh garis transversal sedemikian hingga jumlah dua sudut interiornya (sudut dalam) pada satu sisi transversal adalah kurang dari 180°. Garis tersebut akan bertemu pada satu sisi transversal tersebut”
Sejumlah asumsi/postulat untuk geometri bidang Euclid , yaitu :
1. Sesuatu akan sama dengan sesuatu atau sesuatu yang sama akan sama satu sama yang lainnya
2. Jika kesamaan di tambahkan dengan kesamaan maka jumlahnya akan sama
3. Jika kesamaan di kurangi dengan kesamaan maka selisihnya akan sama
4. Keseluruhan akan lebih besar dari bagiannya
5. Bangun geometric dapat dipindahkan tanpa mengubah ukuran atau bentuknya
6. Setiap sudut memiliki bisector ( garis bagi )
7. Setiap segmen memiliki titik tengah
8. Dua titik hanya berada pada satu-satunya garis
9. Sembarang segmen dapat diperluas oleh suatu segmen yang sama dengan segmen yang diberikan
10. Lingkaran dapat di gambarkan dengan sembarang titik pusat dan radius yang diketahui
11. Semua sudut siku-siku sama besar
1. Sesuatu akan sama dengan sesuatu atau sesuatu yang sama akan sama satu sama yang lainnya
2. Jika kesamaan di tambahkan dengan kesamaan maka jumlahnya akan sama
3. Jika kesamaan di kurangi dengan kesamaan maka selisihnya akan sama
4. Keseluruhan akan lebih besar dari bagiannya
5. Bangun geometric dapat dipindahkan tanpa mengubah ukuran atau bentuknya
6. Setiap sudut memiliki bisector ( garis bagi )
7. Setiap segmen memiliki titik tengah
8. Dua titik hanya berada pada satu-satunya garis
9. Sembarang segmen dapat diperluas oleh suatu segmen yang sama dengan segmen yang diberikan
10. Lingkaran dapat di gambarkan dengan sembarang titik pusat dan radius yang diketahui
11. Semua sudut siku-siku sama besar
Dari postulat-postulat ini, dapat di deduksi sejumlah teorema dasar diantaranya :
1. Sudut bertolak belakang sama besar
1. Sudut bertolak belakang sama besar
Bukti 1 :
1.Lukis garis l dan m sejajar
2.Garis transversal h memotong tegak lurus l dan m di P dan Q
3. P = Q (postulat ke 11)
4. P = 1 (postulat ke 11)
5. P dan 1 dua sudut bertolak belakang, jadi sudut bertolak belakang sama besar (terbukti)
1.Lukis garis l dan m sejajar
2.Garis transversal h memotong tegak lurus l dan m di P dan Q
3. P = Q (postulat ke 11)
4. P = 1 (postulat ke 11)
5. P dan 1 dua sudut bertolak belakang, jadi sudut bertolak belakang sama besar (terbukti)
Bukti 2 :
1. Ada B sehingga B € g
2. Ada C sehingga C € g
3. Analog untuk D dan E € l
4. BAD + BAE = 180° (Postulat garis pelurus)
CAE + BAE = 180°
5. ( BAD + BAE ) – ( CAE + BAE ) =180° – 180° (postulat 3)
BAD – CAE = 0
BAD = CAE
(terbukti sudut bertolak belakang sama besar)
1. Ada B sehingga B € g
2. Ada C sehingga C € g
3. Analog untuk D dan E € l
4. BAD + BAE = 180° (Postulat garis pelurus)
CAE + BAE = 180°
5. ( BAD + BAE ) – ( CAE + BAE ) =180° – 180° (postulat 3)
BAD – CAE = 0
BAD = CAE
(terbukti sudut bertolak belakang sama besar)
2. Sifat kongruensi segitiga (SAS, ASA, SSS)
Bukti : Sifat kongruensi segitiga (ASA )
1. Lukis ΔABC dan ΔPQR sehingga A= P
B = Q dan AB = PQ
2. Pindahkan Δ ABC pada Δ PQR sehingga A
berimpit dengan P, B berimpit Q dan AB
berimpit pada PQ maka C berimpit pada R
dan C = R ( postulat 5)
B = Q dan AB = PQ
2. Pindahkan Δ ABC pada Δ PQR sehingga A
berimpit dengan P, B berimpit Q dan AB
berimpit pada PQ maka C berimpit pada R
dan C = R ( postulat 5)
3. Teorema kesamaan sudut alas segitiga sama kaki dan konversinya
Bukti :
Diberikan Δ ABC dgn AC = BC, akdib
A = B
1.Lukis garis bagi C (aksioma 6)
2.Perpanjang garis bagi tersebut hingga memotong AB di D (aksioma 9)
3.Dalam Δ ACD dan Δ BCD, AC=BC, 1= 2 (aksioma 6), CD=CD (berimpit), sehingga Δ ACD kongruen
dengan Δ BCD (S-A-S)
4.Jadi A = B (sudut yang berkoresponden sama besar) (terbukti )
Dan sebaliknya jika diberikan Δ ABC dengan A = B maka AC = BC
A = B
1.Lukis garis bagi C (aksioma 6)
2.Perpanjang garis bagi tersebut hingga memotong AB di D (aksioma 9)
3.Dalam Δ ACD dan Δ BCD, AC=BC, 1= 2 (aksioma 6), CD=CD (berimpit), sehingga Δ ACD kongruen
dengan Δ BCD (S-A-S)
4.Jadi A = B (sudut yang berkoresponden sama besar) (terbukti )
Dan sebaliknya jika diberikan Δ ABC dengan A = B maka AC = BC
Bukti :
1. Lukis garis bagi C sehingga 1 = 2 (aksioma 6)
2. Karena A = B dan 1 = 2 maka ADC = BDC
3. Δ ADC kongruen dengan Δ BDC sehingga AC = BC (terbukti)
1. Lukis garis bagi C sehingga 1 = 2 (aksioma 6)
2. Karena A = B dan 1 = 2 maka ADC = BDC
3. Δ ADC kongruen dengan Δ BDC sehingga AC = BC (terbukti)
4. Eksistensi garis yang tegak lurus pada garis pada titik dari garis tersebut
5. Eksistensi garis yang tegak lurus pada garis yang melalui titik eksternal
6. Pembentukan suatu sudut yang sama, dengan sudut, dengan titik sudut dan sisi yang telah diberikan
sebelumnya
7. Pembentukan segitiga yang kongruen dengan segitiga dengan sisi yang sama pada sisi segitiga yang
diketahui
5. Eksistensi garis yang tegak lurus pada garis yang melalui titik eksternal
6. Pembentukan suatu sudut yang sama, dengan sudut, dengan titik sudut dan sisi yang telah diberikan
sebelumnya
7. Pembentukan segitiga yang kongruen dengan segitiga dengan sisi yang sama pada sisi segitiga yang
diketahui
TEOREMA 1 : Teorema Sudut Eksterior (luar)
Sudut eksterior segitiga akan lebih besar daripada sudut interior (dalam) terpencil (berjauhan) manapun.
Sudut eksterior segitiga akan lebih besar daripada sudut interior (dalam) terpencil (berjauhan) manapun.
Bukti :
ABC = Segitiga sembarang
D = Perpanjangan AB melalui B
Akdib : ACB < CBD
ABC = Segitiga sembarang
D = Perpanjangan AB melalui B
Akdib : ACB < CBD
Bukti :
1. E pada BC sehingga BE = EC
( aksioma 7 )
2. F pada perpanjangan AE shg AE = EF (aksioma 7)
3. AEC = FEB (bertolak belakang) ( postulat 1 )
1. E pada BC sehingga BE = EC
( aksioma 7 )
2. F pada perpanjangan AE shg AE = EF (aksioma 7)
3. AEC = FEB (bertolak belakang) ( postulat 1 )
Jadi Δ AEC kongruen dengan Δ FEB
( SAS )
ACE = FBE
FBE < EBD
ACE < EBD
Jadi ACB < CBD terbukti
( SAS )
ACE = FBE
FBE < EBD
ACE < EBD
Jadi ACB < CBD terbukti
TEOREMA 2 :
Jika dua garis dipotong oleh garis transversal sehingga membentuk pasangan sudut interior dalam berseberangan maka garis tersebut sejajar.
Jika dua garis dipotong oleh garis transversal sehingga membentuk pasangan sudut interior dalam berseberangan maka garis tersebut sejajar.
BUKTI :
1. Diberikan garis l dan m
2. Garis transversal h memotong l dan m di A dan B sehingga membentuk pasangan sudut interior dalam
berseberangan yaitu 1 dan 2 yang sama besar
2. Garis transversal h memotong l dan m di A dan B sehingga membentuk pasangan sudut interior dalam
berseberangan yaitu 1 dan 2 yang sama besar
3. Misal l dan m tidak sejajar berarti akan bertemu di C dan terbentuk Δ ABC (hipotesis)
4. C terletak di depan sisi AB
5. 1 AQP
6. APR = AQP (Aksioma 11, sudut siku-siku sama besar)
7. Jadi l = m
4. C terletak di depan sisi AB
5. 1 AQP
6. APR = AQP (Aksioma 11, sudut siku-siku sama besar)
7. Jadi l = m
Kesimpulan : Ada tepat satu l sehingga l tegak lurus g , A € l , A € g ( terbukti ).
Corollary 3 : ( Eksistensi garis sejajar )
Jika titik P tidak berada pada garis l maka akan ada setidaknya satu garis yang melalui P yg sejajar dengan l
Jika titik P tidak berada pada garis l maka akan ada setidaknya satu garis yang melalui P yg sejajar dengan l
Bukti :
1. Lukis garis l
2. Titik P di luar garis l
3. Lukis garis dari P yang tegak lurus l dan memotong l di Q
4. Melalui titik P lukis garis m yang tegak lurus PQ
5. m sejajar l ( corollary 1 )
1. Lukis garis l
2. Titik P di luar garis l
3. Lukis garis dari P yang tegak lurus l dan memotong l di Q
4. Melalui titik P lukis garis m yang tegak lurus PQ
5. m sejajar l ( corollary 1 )
TEOREMA 3
Jumlah dua sudut pada segitiga kurang dari 180°
Jumlah dua sudut pada segitiga kurang dari 180°
BUKTI :
ABC = segitiga sembarang
Akdib : B + C ACB (teorema 1)
Akdib : B + C ACB (teorema 1)
CBD > ACB dan CBD = 180° – CBA
180° – CBA > ACB
180° > CBA + ACB
Atau 180° > B + C
B + C < 180 ° ( TERBUKTI)
180° – CBA > ACB
180° > CBA + ACB
Atau 180° > B + C
B + C < 180 ° ( TERBUKTI)
Ekivalensi Postulat Euclid Dan Playfair
Postulat Euclid :
“ Jika dua garis dipotong oleh garis transversal sedemikian hingga jumlah dua sudut interiornya (sudut dalam) pada satu sisi transversal adalah kurang dari 180°. Garis tersebut akan bertemu pada satu sisi transversal tersebut”
“ Jika dua garis dipotong oleh garis transversal sedemikian hingga jumlah dua sudut interiornya (sudut dalam) pada satu sisi transversal adalah kurang dari 180°. Garis tersebut akan bertemu pada satu sisi transversal tersebut”
Postulat Playfair :
“ Hanya ada satu garis sejajar pada garis yang melalui titik bukan pada garis tersebut”
“ Hanya ada satu garis sejajar pada garis yang melalui titik bukan pada garis tersebut”
Mengasumsikan postulat sejajar Euclid kita deduksi postulat Playfair
1.Diberikan garis l dan titik P bukan pada l
2.Akan ada garis melalui P sejajar l (corollary 3), misal m
3.Dari P ditarik garis tegak lurus l dengan kaki Q
4. Lukis garis n melalui P (n≠m)
5. Jika 1 adalah siku-siku maka n berimpit dengan m (berlawanan dengan asumsi) maka 1 = lancip
Jadi 1 + Q < 180°
1.Diberikan garis l dan titik P bukan pada l
2.Akan ada garis melalui P sejajar l (corollary 3), misal m
3.Dari P ditarik garis tegak lurus l dengan kaki Q
4. Lukis garis n melalui P (n≠m)
5. Jika 1 adalah siku-siku maka n berimpit dengan m (berlawanan dengan asumsi) maka 1 = lancip
Jadi 1 + Q < 180°
Mengasumsikan postulat Playfair kita deduksi postulat sejajar Euclid
1. Diberikan garis l dan m
2. l dan m di potong oleh garis transversal h di P dan Q sehingga membentuk sudut interior 1 dan 2
1 + 2 < 180° (postulat Euclid)
1 + 3 = 180° jadi 2 2 sehingga RP ≠ m
= ================================00oo00=================================
Sumber : http://www.ercbase.co.cc/2010/10/postulat-kesejajaran-euclid.html
1. Diberikan garis l dan m
2. l dan m di potong oleh garis transversal h di P dan Q sehingga membentuk sudut interior 1 dan 2
1 + 2 < 180° (postulat Euclid)
1 + 3 = 180° jadi 2 2 sehingga RP ≠ m
= ================================00oo00=================================
Sumber : http://www.ercbase.co.cc/2010/10/postulat-kesejajaran-euclid.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar